kumpulan aneka artikel 'n tips menarik |
Awas Beras Palsu terbuat dari plastik Posted: 28 Oct 2011 07:01 PM PDT Beberapa waktu lalu ribut soal terlur ayam palsu dari cina, sekarang lebih parah lagi mereka bisa memalsukan beras dari plastik. Cina Membuat Beras dari Plastik? media Singapura melaporkan bahwa China sedang memproduksi beras palsu. Sejumlah perusahaan Cina telah terlibat selama bertahun-tahun di berbagai skandal yang melibatkan barang palsu atau tercemar. Mungkin yang paling berbahaya dari semua melibatkan makanan, termasuk susu skandal 2008 sekarang terkenal di mana susu buatan Cina ditemukan mengandung racun melamin. Hasil akhirnya adalah 290.000 korban yang jatuh sakit dan 11 kasus kematian yang dicurigai. Sekarang ada laporan dari media Singapura bahwa China sedang memproduksi beras palsu, yang dapat berpotensi sangat berbahaya. Menurut Bahasa Korea "Hong Kong Mingguan" (yang banyak Vietnam website referensi juga), Media Singapura menyatakan bahwa beras palsu sedang didistribusikan di kota Cina Taiyuan, di provinsi Shaanxi. Ini "nasi" merupakan gabungan dari kentang, ubi jalar, dan plastik. Hal ini dibentuk oleh mencampur kentang dan ubi jalar ke dalam bentuk biji beras, kemudian menambahkan resin sintetik industri. Karena nasi tidak berperilaku seperti beras normal, tetap sulit bahkan setelah itu telah dimasak. Resin sintetis tersebut juga bisa sangat berbahaya jika dikonsumsi. Seorang pejabat Restoran Cina Association mengatakan bahwa makan tiga mangkuk nasi palsu ini akan seperti makan satu kantong plastik. Karena keseriusan masalah ini, ia menambahkan bahwa akan ada penyelidikan pabrik diduga memproduksi beras. Sementara itu, biaya rendah beras palsu adalah memungkinkan grosir untuk membuat keuntungan yang besar. Vietnam Semakin Prihatin atas Keamanan Pangan Di Vietnam, ada telah berbagai laporan di media dalam negeri tentang makanan tercemar, sehingga banyak orang khawatir tentang keamanan pasokan makanan. Sumber : http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/196044-wow-china-ciptakan-beras-dari-plastik.html |
Hah, Mereka Tidak Pakai Celana Dalam Saat Sekolah Posted: 28 Oct 2011 06:56 PM PDT Waduh, mereka tidak pakai celana dalam saat sekolah, Ngiler Hehe… apa sih yang mau saya bicarakan kali ini. Ya, seragam sekolah ala siswi Jepang. Kita sudah seikit tahu tentang bagaimana seragam siswa Jepang baik melalui televis maupun internet. Siswi-siswi Jepang memiliki seragam yang modis, unik dan seksi. Hampir semua siswi Jepang memakai seragam sekolah dengan rok mini yang berada jauh di atas lutut. Ada sebuah sumber yang menyebutkan, rata-rata rok siswi Jepang 16,7 Cm di atas lutut. Wowww!!! Tidak hanya itu, ada rumor yang menyebutkan, bahwa ada sekolah-sekolah tertentu yang mewajibkan siswa perempuannya untuk tidak memakai celana dalam. Wah gak kebayang deh, udah rok sangat pendek, ditambah lagi gak memakai celana dalam. Hahaha….gemana kalau itu diterapkan di Indonesia? Usut punya usut, dahulu seragam sekolah dijepang gak seperti sekarang ini sama seperti seragam sekolah yang sekarang ada di indonesia. Baju lengan pendek dengan rok pas lutut. Lalu apa yang menyebabkan seragam sekolah siswa Jepang menjadi seperti sekarang ini? Zaman dahulu anak-anak putri Jepang mengenakan kimono ketika bersekolah yang tentu saja menyulitkan gerak gerik mereka ketika beraktifitas terutama berolahraga. Kemudian Ibu Elizabeth Lee teringat dengan model seragam yang dipakainya ketika belajar di Inggris, yaitu baju Sailor/Pelaut. Tahun 1918, Ibu Elizabeth meminta seorang penjahit di Oota Toyokichi untuk menjahitkan baju atasan seragam anak-anak putri. Tetapi Baju sailor itu ternyata robek ketika dipakai berolah raga, maka Ibu Elizabeth menyarankan agar dipasang resleting di bagian kiri/kanan baju dari arah ketiak.Tapi kelihatannya resleting ini tidak lazim dikenakan. Kendala selanjutnya gerakan anak2 masih terhambat karena rok yang mereka pakai masih berbentuk lurus panjang. Ibu Elizabeth pun datang kembali ke penjahit dan menjelaskan agar dibuat rok yang memudahkan anak-anak bergerak. Penjahit mendapat ide membuat rok berlipit-lipit setelah melihat gorden yang tertiup angin tetapi setelah itu dan dapat kembali ke bentuk semula. Akhirnya dibuatlah rok lipit-lipit. Tapi lambat laun rok yang dipakai siswi-siswi Jepang semakin pendek. |
You are subscribed to email updates from kumpulan aneka artikel 'n tips menarik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |