Rokok bisa merusak kulit dalam tiga cara utama. Pertama, rokok mengandung nikotin, yaitu zat racun yang merusak vitamin C. Nikotin ini begitu beracun sehingga bahkan orang yang tidak merokok pun bisa kehilangan vitamin C jika terpapar asap rokok. Yang menjadi masalah, tubuh menggunakan vitamin C untuk menghasilkan serat kolagen untuk membantu memperkuat kulit. Kolagen adalah protein struktural utama pada kulit, yang membuat kulit tetap elastis. ketika kolagen mulai rusak karena kekurangan vitamin C akibat nikotin, kulit kita akan mulai berkeriput dan kendur.
Cara kedua rokok merusak kulit berkaitan dengan pembuluh darah kita. Darah membawa oksigen dan zat gizi yang penting bagi sel-sel kulit, namun merokok menyebabkan pembuluh darah menyempit. Ketika pembuluh darah mengerut, berarti semakin sedikit oksigen dan zat gizi yang akan mencapai sel-sel kulit. Satu batang rokok bisa mengurangi suplai oksigen ke kulit hingga 90 menit, dan akibatnya kulit menjadi kusam.
Ketiga, merokok meningkatkan keriput hingga 80%. Menghisap rokok terus-menerus, dan menyipitkan mata ketika memandang asap yang melingkari kepala, bisa menyebabkan munculnya keriput.
Cara paling mudah merenungkan efek merokok pada kulit ialah dengan membayangkan sepotong apel di ruang terbuka yang setelah beberapa lama akan berubah menjadi coklat. Hal ini karena oksigen yang ada di udara dalam suatu proses yang dikenal sebagai oksidasi, udara mulai menghancurkan daging buah tersebut. Kulit kita mirip apel terebut dan asap rokok adalah udara. Menambahkan garam pada apel dapat mencegah apel berubah menjadi coklat dengan begitu cepat. Garam berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi daging apel. Beberapa vitamin semacam A, C, dan E dapat berfungsi sebagai antioksidan terhadap kulit, dan oleh karena itu makan banyak buah dan sayur sangatlah penting. bagaimanapun juga, orang - orang yang telah lama merokok biasanya akan tampak 10 tahun lebih tua daripada bukan perokok yang berusia sama.
"Francesca Gould"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar